Sejarah kopi mencatat asal muasal
tanaman kopi dari Abyssinia, suatu daerah di Afrika yang saat ini mencakup
wilayah negara Etiopia dan Eritrea. Kopi menjadi komoditas komersial setelah
dibawa oleh para pedagang Arab ke Yaman. Di jazirah Arab kopi
popular sebagai minuman penyegar.
Kopi dalam bahasa arab disebut sebagai “Qahwahin” yang
berasal dari bahasa Turki“Kahveh” yang kemudian menyebar ke daratan lainnya
menjadi kata kopi yangsekarang kita kenal. Dalam bahasa Jerman disebut sebagai
“Kaffee”, Inggris “Coffee”,Perancis “CafĂ©”, Belanda “Koffie” dan Indonesia
“Kopi”.Sejarah tentang kopi pada dasarnya memang belum bisa dipastikan.
Beberapa ahli berusaha menelusuri jejak perjalanan
kopi dan mereka mendapatkan bahwa kopi pada awalnya tumbuh di dataran Afrika
Timur (Ethiopia). Pada masa itu, muncul legenda bahwa kopi ditemukan oleh para
penggembala kambing yang mereka sebut sebagai “Kaldi”. Mereka curiga dengan
kotoran kambing yang memakan buah dan keluarbijinya. Akhirnya mereka mencba
sendiri memakan buah itu. Dan merasakan adanya tambahan energi, sehingga berita
itu menyebar sampai ke mana-mana. Kopi kemudian dibawa ke wilayah Arab, dan
mulai ditanam pertama kali di Yaman. Setelah itu kopimulai masuk ke Turki, dari
sini kopi mulai di bakar dan di tumbuk untuk dibuat minuman seperti yang kita kenal
sekarang ini.
Selain dari legenda kaldin, Konon
di kota Mocha, Yaman, hidup seorang tabib sekaligus sufi yang taat beribadah,
namanya Ali bin Omar al Shadhili. Omar terkenal sebagai tabib handal yang bisa
menyembuhkan penyakit dengan memadukan tindakan medis dan do’a. Namun sepak
terjang Omar tidak disukai oleh penguasa lokal. Dengan berbagai intrik Omar
digosipkan bersekutu dengan setan untuk menyembuhkan pasiennya. Akhirnya
masyarakat kota Mocha mengusir Omar ke luar kota.
Setelah terusir dari kota, Omar
berlindung di sebuah gua yang ia temukan dalam perjalanan. Ia mulai kelaparan
dan menemukan buah beri berwarna merah. Omar memakan buah itu untuk mengusir
rasa laparnya. Karena rasanya pahit, ia mulai mengolah buah itu dengan cara
memanggang dan merebusnya.
Namun biji kopi yang telah diolah
Omar tetap tidak bisa dimakan. Ia pun hanya bisa meminum airnya. Tak disangka
air yang ia minum memberikan kekuatan ekstra. Singkat cerita, air seduhan yang
dibuat Omar mulai terkenal. Banyak orang yang memintanya kepada Omar. Hingga
fenomena terdengar penguasa kota. Kemudian Omar dipanggil kembali untuk tinggal
di kota. Obat mujarab berupa cairan hitam tersebut disebut dengan nama Mocha
Di masa-masa awal bangsa Arab
memonopoli perdagangan biji kopi. Mereka mengendalikan perdagangan lewat Mocha,
sebuah kota pelabuhan yang terletak di Yaman. Saat itu Mocha menjadi
satu-satunya gerbang lalu-lintas perdagangan biji kopi. Saking pentingnya arti
pelabuhan tersebut, orang-orang Eropa terkadang menyebut kopi dengan nama
Mocha.
Memasuki abad ke-17 orang-orang
Eropa mulai mengembangkan perkebunan kopi sendiri. Mereka membudidayakan
tanaman kopi di daerah jajahannya yang tersebar di berbagai penjuru bumi. Salah
satunya di Pulau Jawa yang dikembangkan oleh bangsa Belanda. Untuk masa
tertentu kopi dari Jawa sempat mendominasi pasar kopi dunia. Saat itu secangkir
kopi lebih popular dengan sebutan “cup of java”, secara harfiah artinya
“secangkir jawa”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar